Kamis, 07 Februari 2013

Kisah Yang Tak Terlupakan



Assalamu’alaikum wr.wb
Mungkin sedikit berbeda dengan postinganku yang sebelumnya kali ini aku akan memposting tentang cerita dan ini kisah NYATA yang benar-benar menginspirasiku sampaiaku sebesar ini. Penasaran??Sok atuh dibaca sampai selesai :D
            Masih teringat sangat jelas tentangceritaini.. So inspiring deh pokoknya :D
Dari dulu sejak aku terdampar didunia ini (lho?) aku hobi banget sama yang namanya “Baca”. Entah turunan atau apa, hobiku ini sama dengan Almarhum ayahku yang paling betah mandengin buku (Mbakkupun juga sama sebenernya :D) That’s why diusiaku yang kurangdari 19 taun aku nekat-nekatan buka toko buku Online Buku Murah11, dengan konsep harga yang lebih murah dari harga resmi dan pelayananonline gaya anak muda (bukan promosiya, tapi ininyata :o )Buat yang percaya silahkan order buku diaku..haha
Dan untungnnya lumayanlah buat uang jajan saat-saat ini..Jadi tak minta ayah lagi (yaiyalah, ayahkukan udah meninggal..haha)
            Ok, kembali ke point bahasan. Cerita yang sangat “menginspirasiku” ini aku dapat saat aku berulang tahun ke-12 tahun dalam buku kado ulang tahun dari orang tuaku. Ingat ya ini KISAH NYATA BUKAN REKAYASA..

Penolong Misterius
            Dahulukala hiduplah seorang hamba Allah yang Sholeh dan begitu taat kepadaNYA. Saat senja tiba menggantikan siang pada malam ia selalu dengan taat bergegas mengambil air wudhu dan menyegerakan sholat Maghrib dan terus bersujud seusai shalat untuk meminta ampunan pada Allah. Begitu taatnya dia sehingga ia takkan beranjak seusai shalat Isya’ sampai malam mencapai puncaknya.Subhanallah.. (Kalau dihitung berarti dia khusyu’ selamat 6jam lho! :o)
            Saat satwa malam mendendangkan suara dan gesekan angin menggoyang-goyangkan daun sebagai tanda malam telah mencapai puncaknya, Ali Zainal Abidin nama lelaki sholeh itu bergegas menuju gudang penyimpanan hartanya. Hei, apa yang dilakukan Ali Zainal Abidin malam-malam begitu?
            Ternyata ia mengangkut berkarung-karung tepung satu persatu dan ia gendong dipundaknya yang kurus. Untuk apa? Apakah untuk dijual?Apakah dia seorang miskin sehingga ia harus bekerja keras tengah malam?? Jawabannya TIDAK! Ali Zainal Abidin adalah seorang kaya dan iarela menggendong berkarung-karung tepung sendirian di tengah malam untuk diberikan pada fakir miskin diseluruh Madinah. Ingatya SENDIRIAN tanpa SEORANGPUN TAHU..Allahu Akbar..
Surah Al Baqarah-Ayat 264
Wahai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riak kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah ia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai (memperolehi) sesuatu pun daripada apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
            Ia begitu memahami makna sedekah sampai ia tak mau diketahui orang lain karena ia takut rasa sombong dalam memberi sedikit menyelinap dalam kalbunya. Iabenar-benar tulus hanya ingin memberi dan mencari Ridho Allah..Subhanallah..
            Disaat pagi tiba para fakir miskin yang mendapati didepan rumah mereka terdapat sekarung besar tepung merasa sangat kaget dan bahagia..
“ Allahu Akbar, siapa yang memberikan semua ini pada kami? Sungguh rejeki Allah telah datang!”
“ Semoga orang yang baikbudinya itu mendapatkan pahala yang tiada tara oleh Allah..”
Banyak komentar positif yang spontan keluar dari mulut para fakir miskin itudan Ali Zainal Abidin hanya tersenyum mendengar dari kejauhan.
            Sama halnya dengan hidup lainnya, niat baik pasti memiliki penghalang. Saat itu Ali Zainal Abidin seperti biasa bersiap-siap membagikan berkarung-karung tepung untuk fakir miskin di seluruh kota Madinah. Namun, tiba-tiba saja seseorang menodongkan pisaunya dan meminta Ali Zainal Abidin menyerahkan semua karung-karung tepungnya.
            Sungguh betapa kaget Ali ZainalAbidin! Tetapi segera ia mengendalikan perasaannya dan berdoa pada Allah.
“ALLAHU AKBAR!!”
Braak..Dengan sigap Ali Zainal Abidin melempar karung tepug besar dan membuat perampok itu tak berkutik agi.
“ Ampun Tuan.. jangan bunuh saya.. kumohon Tuaan..” Rintih permapok itu meminta iba.
“ Kenapa kamu tega berbuat jahatseperti ini??” Gertak Ali zainal Abidin.
“Saya terpaksa tuan..saya miskin dan anak saya belum makan.. sehingga saya terpaak..” Belum selesai peroampok itu berbicara Ali Zainal Abidin mengulurkan tangannya dan berkata..
“Ambillah sekarung tepung ini unuk anak dan istrimu. Kau sedang kesusahan bukan?”
Perampok itu hanya terdiam dan takjub, betapa lembut dan baik hati Ali Zainal Abidin.Padahal tadi ia hampir saja membunuhnya.
“ Terima kasih tuan.. Saya berjanji akan bertaubat pada Allah..huhuuhuu..” Jerit suara perampok itu sambil menangis tersedu-sedu menyesali perbuatannya.
            Seusai kejadian itu Ali Zainal Abidin melepaskan perampok itu dan berpesan untuk merahasiakan orang-orang bahwa “Pahlawan” yang tiap malam membagikan bahan-bahan makanan di Madinah itu adalah dirinya.
            Saat Ali Zainal Abidin wafat tak ada seorangpun tahu bahwa "pahlawan" itu adalah Ali Zainal Abidi. Sampai pada saatnya Jasad Ali Zainal Abidin dimandikan mereka melihat bekas hitam dipunggungnya.
" Mengapa punggung beliau hitam-hitam?"
Tiba-tiba saja salah seorang diantara meraka mengatakan dengan terbata-bata..
"Beliau.. beliau sangat berhati mulia.. Beliaulah pahlawan yang tia malam menggendong berkarung-karung teping untk dibagikan ke seluruh Madinnah.. Bahkan beliau memberikanku sekarung tepung padahal aku hambir merampok dan membunuhnya..huhuhu.."
Yah.. laki-laki yang tersedu itu adalah perampok yang telah ditolong Ali Zainal Abidin..
Allahu Akbar..
(Kalau aku punya anak laki-laki aku kasih nama Zainal ah, biar sesholeh dan setulus Ali Zainal Abidin.. hoho)

Blog ini didukung oleh BUKU MURAH11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar